DEJAVU MIMPIKU..
Krriingg..! suara jam beker di samping kasur mengagetkanku. Ya ampun! Setengah tujuh kurang lima! Aku menyambar jeans di kursi dan segera memakainya. Kuselempangkan tasku begitu saja tanpa memeriksa apa saja yang harus kubawa untuk kuliah hari ini. Kepalaku terasa berat. Jalanku sempoyongan. Aku merasakan keanehan akan semua ini. Sepertinya aku pernah merasakan semua hal ini.Aku menyeberang jalan di depan rumah secepatnya, tak peduli ketidakseimbangan benar-benar menguasai diriku. Sampai akhirnya, tak dapat kusadari bahwa….. BRAKKK!!!! Sesuatu yang keras menghantam tubuhku, sedetik kemudian, disusul hantaman keras pada kepalaku. Semuanya menjadi gelap.
Di mana aku? Sekelilingku hanoya berbalut warna hitam pekat. Aku terjerembab. Perlahan, aku mencoba berdiri. Tertatih. Ketika aku baru mencoba untuk tegap, sesuatu menarik kakiku hingga aku jatuh lagi. Kali ini, aku terjerembab dalam suatu cairan yang terasa lengket, yaikkkssss.. apa ini? Di bawah kendaliku, mulutku menghisap cairan lengket nan busuk itu. Aku ingin muntah, namun tak bisa. Mulutku terus menghisap, menhisap, tak peduli semual apa perutku. Aargghh.. tolong!! Aku tak bisa menghentikan semua ini! Aku ingin berteriak namun tak sempat. Mulutku terus menghisap, hingga perutku menggelembung bagaikan tong sampah di depan rumah. Bagaimana ini? Sepertinya perutku tak mampu menampung cairan-cairan yang masih terus dihisap mulutku ini. Rasanya, sebentar lagi perutku akan meledak. Bagaimana ini?Seolah mendengar pertanyaanku, setitik cahaya muncul. Mula-mula kecil, namun semakin lama semakin membesar, menyilaukan mata, tapi menghangatkan. Saking, terangnya, sekelilingku yang semula gelap, hitam, kini benar-benar putih.” Kau takut perutmu akan pecah? ” cahaya itu bersuara” ya, tt..tolong aku.. ”” Tidakkah kau ingat apa yang kau perbuat semalam? Inilah ganjaranmu! ”Semalam? Semalam aku… ohhh.. tidak! Aku baru ingat, semalam aku mabuk-mabukan lagi di bar, sepulang kuliah. Baru mengingat sedetik, tiba-tiba perutku serasa ditendang-tendang dari dalam. Apa aku akan melahirkan? Tidak mungkin! Aku pria! Tak sempat bertanya-tanya dalam hati terlalu lama, tiba-tiba perutku serasa meledak. Perlahan pula, cahaya putih nan sangat terang tadi mulai meredup. Aku merasa ada yang menggerayangi tubuhku. Sisa-sisa cahaya putih tadi membiarkan mataku melihat, bahwa yang menggerayangiku ternyata beribu ular menijikkan yang keluar dari perutku! Mereka terus mrambat cepat menuju wajahku dan masuk berjejalan secara memaksa ke dalam hidungku, mulutku…
"OHHH TIDAK…!!!! TOLONG AKU…!!!!!! Tolong…!!!”
GUBRAK!!
Aku terjatuh dari tempat tidur. Ternyata! Hanya mimpi! Brengsek! Jam berapa ini? Aku menatap jam tangan merek Guess yang kukenakan. Masih jam 10 malam. Berarti aku baru tertidur selama 3 jam, setelah sepulang kuliah jam 7 malam tadi.Aku segera beranjak dari lantai tempat aku terjatuh tadi, mengambil jeans, jaket dan menghadap cermin, menata rambutku yang sebahu sejenak. Hmm..cukup tampan! Hari ini aku ingin bersenang-senang sebentar bersama teman-temanku yang sudah menunggu di bar. Sejenak, aku teringat mimpiku tadi. Apa itu tadi sebuah peringatan? Bodoh! Aku menghardik diriku sendiri. Itu tadi hanya mimpi, goblok! Dengan hati riang, aku berangkat menuju bar langgananku.
Aku baru saja bersenang-senang. Whoa.. bersenang-senang… biar kepalaku pusing tujuh keliling, aku gak peduli. Tadi aku baru saja mencoba barang baru, heroin! Haha! Aku serasa melayang…. Tempat tidur di hadapanku terlihat semakin indah dan menyenangkan….ahhhh…. aku melayang…melayang dan.. BRUKK!!! Tempat tidurku yang empuk pun menerima tubuhku.
Kriiingggg… Beker di sisi tempat tidurku berbunyi. Jam berapa ini? Jam setengah tujuh kurang lima. Ya ampn!! Sebentar lagi aku harus kuliah! Kepalaku masih terasa pusing. Aku menyeberangi kamar untuk mengambil celana jeans yang tergeletak di atas kursi, kemudian menyambar tas kuliah dan menyelempangkannya begitu saja, tanpa melihat isinya. Aku gak peduli. Toh, selama ini aku hanya bawa satu binder untuk segala matakuliah, kepalaku benar-benar masih terasa pusing. Aku hanya tidur 3 jam semalam. No matter what! Aku tetap berjalan menunju jalan raya di depan rumah. Dodi, teman kuliahku, akan menjemputku dengan mobil barunya. Dengan sempoyongan, aku berusaha menyeberang jalan. Tunggu, sepertinya aku pernah mengalami semua ini. Baju yang kukenakan pun sama. Jangan-jangan… oh tidakkk!!!! Sedan putih itu lagi…. BRUKKKK!!!!
Ya, moncong sedan terasa begitu menyakitkan saat menabrak pinggangku. Sedetik kemudian, BRUKKKK!! Sesuatu yang keras menghamntam kepalaku. Setelah sesaat merasakan sesuatu yang basah dan hangat di bawah kepalaku, semuanya terlihat gelap….Di mana aku? Oh tidak!!! Tempat ini lagi! Tempat gelap gulita ini lagi! Semoga semua ini mimpi! Oh Lukman! Bangunlah!! Aku mencubit lenganku sendiri. Aku mencoba berdiri, tapi sesuatu menarik bagian bawah kakiku. Aku terjerembab ke dalam cairan berbau busuk. Yaikss..mulutuku terus menerus menhisap cairan itu, di luar kendaliku! T-toloongg.. semua ini mirip sekali dengan mimpiku semalam! Tidak..!! Perutku terus membesar, serasa akan meledak, tapi mulutku terus membabi buta menghisap cairan busuk di bawahku. Aku nggak bisa memuntahkan semua cairan itu. Tolooongg!!! Kemudian.. setitik cahaya menyilaukan itu muncul lagi, semakin lama semakin membesar, menyilaukan. Perlahan, sekelilingku yang semula hitam pekat jadi putih benderang……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar